Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kemerdekaan Republik Indonesia

Puisi, Renungan, dan Harapan Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia - Marginal Society

Puisi, Renungan, dan Harapan Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Setiap 17 Agustus, langit Indonesia dihiasi warna merah putih. Bendera itu bukan sekadar kain, tapi simbol darah dan air mata perjuangan. Di balik sorak-sorai lomba dan upacara, ada cerita yang sering terlupakan: perjuangan kaum marjinal yang ikut andil dalam merebut kemerdekaan.

Merah Putih di Jalan Berdebu


Di jalan berdebu tanpa sepatu,

Anak-anak kecil berlari sambil tertawa,

Tak peduli debu menempel di wajah,

Mereka berteriak, “Merdeka!”Di pinggiran kota dan kampung nelayan, Bendera robek tetap berkibar di tiang bambu, Bukan karena tak mampu membeli baru, Tapi karena di sanalah hati mereka tertambat.

Merdeka bukan sekadar kata, Ia adalah harapan untuk makan hari ini, Untuk sekolah esok pagi, Dan untuk bebas memilih jalan hidup sendiri. 

Kemerdekaan Bagi Kaum Marjinal

Kemerdekaan yang kita rayakan hari ini adalah hasil dari perjuangan panjang. Namun, bagi sebagian masyarakat—terutama kaum marjinal—kemerdekaan kadang masih terasa setengah jalan. Mereka merdeka secara politik, tetapi belum sepenuhnya merdeka dari kemiskinan, ketidakadilan, dan diskriminasi.

Di lorong-lorong sempit kota besar, ada pedagang kaki lima yang setiap hari dihantui penggusuran. Di kampung-kampung pesisir, nelayan harus berhadapan dengan laut yang semakin sulit diprediksi akibat perubahan iklim. Di desa-desa terpencil, anak-anak masih harus berjalan berjam-jam untuk mencapai sekolah.

Dari Kemerdekaan Hingga Hari Ini

  • 1945 – Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan Hatta di Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
  • 1949 – Pengakuan kedaulatan oleh Belanda, mengakhiri agresi militer.
  • 1965 – Pergolakan politik besar yang mengubah arah bangsa.
  • 1998 – Reformasi yang membuka era demokrasi baru.
  • 2020-2023 – Pandemi COVID-19 yang menguji daya tahan bangsa, terutama kelompok rentan.

Harapan untuk Masa Depan

Harapan terbesar bagi bangsa ini adalah merdeka sepenuhnya: dari kemiskinan, dari ketidakadilan, dari kebodohan, dan dari segala bentuk penindasan. Bagi kaum marjinal, harapan itu sederhana—akses pendidikan yang layak, pekerjaan yang manusiawi, dan hak untuk hidup tanpa rasa takut.

Langkah Nyata yang Bisa Kita Lakukan

  1. Mendukung pendidikan gratis di wilayah tertinggal.
  2. Memberdayakan ekonomi lokal lewat UMKM dan koperasi rakyat.
  3. Mengadvokasi kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan.
  4. Menyebarkan kesadaran melalui media sosial dan blog seperti Marginal Society.

Penutup

Kemerdekaan adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Selama masih ada rakyat yang terpinggirkan, perjuangan belum selesai. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan kerja nyata, saling membantu, dan terus mengibarkan semangat merah putih di hati kita semua.

Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Merdeka untuk semua!

Posting Komentar untuk "Kemerdekaan Republik Indonesia "